TUGAS AGAMA ISLAM
CONTOH CERAMAH
Nama:
1. Era Dwijayanti
2. Anggi Pratiwi
SMA NEGERI
1 SUMBERJAYA
Jalan
Pasundan, Tugusari, Kecamatan Sumberjaya
Lampung
Barat
CERAMAH
AGAMA ISLAM
TEMA : SABAR
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahi
rabbil alamin wabihi nasta’in waala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala
asrofil ambiya’i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma’in ama ba’du
Segala
puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah
diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan
nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam
tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW
Pada
kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang “sabar”. Sabar
berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar
adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal,
menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar
adalah pilar kebahagiaan seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan
terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam
menghadapi berbagai macam cobaan.
Sabar
merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga
manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya.
Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga
bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi
mendapat balasan yang baik di akhirat.
Allah SWT
berfirman dalam QS Al-Baqarah:153
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang
beriman bahwa Allah akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat
sebagai penolong. Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi
hamba-hambanya yang bersabar. Seperti firman Allah dalam QS Al-Furqaan:75
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.
Demikian
saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan
milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah, wasalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh
CERAMAH AGAMA
ISLAM
TEMA : UKHUWAH
ISLAMIYAH
Assalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi
nasta’in waala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiya’i wal
mursalin waala alihi wasohbihi ajma’in ama ba’du
Segala puji kita panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita
semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar
adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan
keharibaan nabi besar Muhammad SAW
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan
sedikit tentang “Ukhuwah islamiyah”. Ukhuwah Islamiayah adalah sebuah istilah
yang menunjukkan persaudaraan antara sesama Muslim/ mukmin di seluruh dunia
tanpa melihat perbedaan kulit, suku, bahasa dan kewarganegaraan. Yang mengikat
persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau iamn kepada Allah Swt. Dan
Rsul-Nya. Ikatan keimana ini jauh lebih kokoh dan abadi dibandingkan dengan
ikatan-ikatan primordial lainnya, bahkan jauh lebih kuat dibandingkan dengan
ikatan darah sekalipun. Allah berfirman pada QS. Al-Hujurat 49: 10-12:
Yang artinya:
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman,
janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi
yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan
perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Serta Rasulullah saw. Bersabda yang artinya:
HR. Muslim: ‘’Dan jadilah kalian hamba-hamba-ku
yang bersaudara, seorang muslim adalah saudara muslim (lainnya)…’’
Supaya ukhuwah islamiah dapat tegak dengan kokoh
diperlukan sedikitnya empat tiang penyangga, yaitu ta’aruf, tafahum,
ta’aruf,dan takaful.
Ta’aruf
Saling kenal mengenal, tidak hanya ta’aruf fisik
atau buodata ringkas belakan, tapi lebih jauh lagi juga ta’aruf latar belakang
pendidikan, budaya, keagamaan, ta’aruf pemikiran, idel-ideal, cita-cita; dan
ta’aruf problem kehidupan yang dihadapi.
Tafahum
Saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuataan
dan kelemahan masing-masing, sehingga segala nacam kesalahpahaman dapat
dihindari.
Ta’awun
Saling tolong-menolong. Yang kuat menolong yang
lemah, yang mempunyai kelebuhan menolong yang kekurangan.
Takaful
Saling memberi jaminan, sehingga menimbulkan rasa
aman, tidak ada rasa kekhawatiran dan kecemasan menghadapi hidup ini karena ada
jaminan dari sesama saudara untuk memberikan pertolongan.
Dengan kekempat tiang persaudaraan di atas, umat
Islam akan saling mencintai, bahu membahu, tolong -menolong dalam menjalani dan
menghadapi tantangan kehidupan. Bahkan mereka sudah menjadi seperti satu batang
tubuh yang masing-masing bagian tubuh ikut merasakan penderitaan bagian tubuh
lainnya. Dalam beberapa hadis Rasulullah saw. Menggambarkan bagaimana
persaudaraan sesama Muslim tersebut.
Demikianlah ukhuwah Islamiyah secara mormatif.
Hal-hal yang normatif di atas seharusnya dapat diwujudkan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Jangan ukhuwah Islamiyah yang sekedar teori, atau mrnjadi ajaran
kosong yang tidak terlihat dalam realitas kehidupan.
Memelihara Ukhuwah Islamiyah
Supaya ukhuwa Islamiyah tetap erat dan kuat, setiap
Muslim harus dapat menjauhi segala macam sikap dan perbuatan yang dapat merusak
dan merenggangkan ukhuwah tersebut. Sesudah menyatakan bahwa orang-orang yang
beriman itu bersaudar, Allah swt. Melarang orang-orang beriman untuk melakukan
beberapa hal yang dapat merusak dan merenggangkan ukhuwah Islamiyah :QS.
Al-Hujurat 49:11 dan 12:
Ada enam sikap dan perbuatan yang dilarang oleh
Allah swt. Dengan dua ayat tersebut di atas, yaitu: 1), memperolak-olakkan
orang lain, bagi laki-laki maupun wanita, dengan kata-kata maupun dengan
gerak-gerak yang dapat menumbulkan sakit hati dan pemusuhan; 2). Mencari orang
lain dengan kata-kata yang menyakitkan menghina; 3). Memanggil orang lain
dengan gelar-gelar yang tidak disukai; 4). Berburuk sangka; 5). Mencari-cari
kesalahan orang lain; 6). Bergunjing.
Demikinlah. Mudah-mudahan kita dapat selalu menjaga
diri dari sikap dan perbuataan yang dapat merusak ukhuwah Islamiyah di atas.
Sumber:
http://www.ceramahpidato.com/konsep-ukhuwah-islamiyah.html